Minggu, 27 November 2016

Individu, Tindakan Politik dan Sistem Politik

Assalamu'alaikum wr wb.
Kali ini saya akan menjelaskan tentang Individu, Tindakan Politik dan Sistem Politik. Langsung saja baca pembahasan dibawah ini.

Individu
           Individu berasal dari kata latin yaitu “individuum” artinya yang tidak terbagi, maka kata individu merupakan sebutan yang dapat digunakan untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan terbatas yaitu sebagai manusia perorangan.
Dalam perkembangannya, setiap individu mengalami dan dibebankan berbagai peranan. Seringkali terdapat konflik dalam diri individu, karena tingkah laku yang khas dari dirinya bertentangan dengan peranan yang dituntut oleh masyarakat. Namun setiap warga masyarakat wajar untuk menyesuaikan tingkah lakunya sebagai bagian dari perilaku sosial masyarakatnya. Artinya proses aktualisasi dirinya sebagai bagian dari lingkungannya telah terbentuk.

Tindakan Politik
           Bentuk kegiatan komunikasi politik yang lebih diwujudkan dalam tindakan simbolis, tidak perlu menekankan aspek verbal saja, tetapi tindakan politiknya (political action). Sesungguhnya, tindakan politik dilakukan sebagai pembentuk image aktor politik dihadapan khalayak.

Sistem Politik 
           Arti sistem adalah bagian-bagian yang tersusun secara teratur yang saling berinteraksi dan merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh. Dalam kebulatan itu terkandung unsur/bagian yang tersusun secara teratur dan tidak mengandung kontradiksi. Unsur yang tersusun tersebut saling bekerjasama secara harmonis. Kerjasama antar bagian atau unsur dalam kebulatan itu tertuju pada satu tujuan.
          Pengertian sistem politik adalah suatu pola kehidupan yang menyangkut hal ikhwal kenegaraan dalam satu kebulatan yang utuh. Sistem politik pada dasarnya mencakup kehidupan lembaga-lembaga negara ( supra struktur politik ) baik kehidupan masing-masing lembaga maupun hubungan antar lembaga yang ada. Pola kehidupan dan tata hubungan antara lembaga sosio politik yang nyata dalam kehidupan pemerintah negara ( infrastruktur politik atau non legal bodies ). Fungsi infra struktur politik dan supra struktur politik adalah sebagai berikut :
  • Mengajukan kepentingan, pengajuan kepentingan ini menjadi tugas kelompk-kempok kepentingan untuk membawakan aspirasi seluruh anggotanya.
  • Pemaduan kepentingan, utamanya menjadi tugas organisasi politik. Yaitu memadukan dan merumuskan setiap aspirasi dan kepentingan dari berbagai golongan dalam masyarakat, hal ini akan menentukan bobot program organisasi politik tersebut dalam rangka mempertahankan pemerintahan negara.
  • Permasyarakatan dan komunikasi politik. 

Mungkin sekian yang bisa saya bahas kali ini, terima kasih telah mengunjungu blog ini. :)
Wassalamu'alaikum wr wb.

Sumber :
- http://blogpungkas.blogspot.co.id/2016/11/individu-keluarga-dan-masyarakat.hhtml
- http://inci181109.blogspot.co.id/2012/11/warga-negara-dan-negara-hukumtindakan.html
- http://kratifitas-mahasiswa.blogspot.co.id/2015/04/kampanye-politik-lobi-politik-dan.html

Perguruan Tinggi dan Pendidikan

Assalamu'alaikum wr wb.
Pada kesempatan ini, kita akan membahas artikel tentang Perguruan Tinggi dan Pendidikan. Kalau berbicara Perguruan Tinggi pasti kita tahu ada Perguruan Tinggi Negeri ( PTN ) dan Perguruan Tinggi Swasta ( PTS ). Kalau berbicara Pendidikan, didalam agama islam sudah diperintahkan oleh Nabi Muhammad saw. bahwa "Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim".

Perguruan Tinggi di Indonesia

          Perguruan tinggi adalah jenjang pendidikan formal setelah pendidikan menengah. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen. Di Indonesia, perguruan tinggi  dapat berbentuk akademi, sekolah tinggi, institute, atau universitas. Program pendidikan perguruan tinggi dapat berupa program diploma (D-1, D-2, D-3, D-4), sarjana (S-1), magister (S-2), spesialis dan doctor (S-3). Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, poloteknik, profesi dan atau vokasi (kejuruan).
           Universitas, institute, dan sekolah tinggi yang memiliki program doctor berhak memberikan gelar doctor kehormatan kepada individu yang layak memperoleh penghargaan berkenaan dengan jasa-jasa yang luar biasa dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, kemasyarakatan, keagamaan, kebudayaan atau seni. Sebutan guru besar atau professor hanya digunakan selama yang bersangkutan masih aktif bekerja sebagai pendidik di perguruan tinggi.
           Pengelolaan dan regulasi perguruan tinggi di Indonesia dilakukan oleh Depertemen Pendidikan Nasional. Rektor Perguruan Tinggi Negeri merupakan pejabat eselon di bawah Menteri Pendidikan Nasional. Selain itu, terdapat perguruan tinggi yang dikelola oleh depertemen atau Lembaga Pemerintah Nondepartemen yang umunya merupakan perguruan tinggi kedinasan.

Jenis-jenis  Perguruan Tinggi
 
1. Perguruan Tinggi Negeri (PTN)
          Perguruan tinggi negeri adalah satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah, khususnya departemen yang bertanggung jawab atas pendidikan tinggi. Untuk memasuki PTN seorang calon mahasiswa diharuskan memiliki ijasah SLTA dan lulus ujian masuk PTN yang disebut Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru. Mengingat terbatasnya jumlah PTN di Indonesia maka tidak semua orang berkesempatan untuk menempuh pendidikan di PTN. Contoh PTN di Indonesia adalah Universitas Gajah Mada, Universitas Sebelas Maret,Universitas Diponegoro dll.


2. Perguruan Tinggi Swasta
          Perguruan tinggi swasta adalah satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh badan penyelenggaraan PTS yang berbentuk yayasan, perkumpulan sosial atau badan wakaf. PTS memiliki otonomi penuh untuk menyelenggarakan pendidikan sendiri, tidak secara langsung bergantung pada pemerintah. Jumlah TTS DI Indonesia masih sangat banyak. PTS berperan penting dalam mengakomodasi permintaan masyarakat terhadap dunia pendidikan tinggi, akibat terbatasnya jumlah PTN yag berkualitas. Contoh PTS di Indonesia adalah Universitas Trisakti, Universitas Muhamadiyah Surakarta, Universitas pelita Harapan dll.


3. Perguruan Tinggi Kedinasan
          Perguruan tinggi kedinasan adalah satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh menteri pimpinan lembaga pemerintah Non-departeman. PTK juga dapat dikelompokan menjadi PTK Negeri dan PTK Swasta. Contoh PTK di Indonesia antara lain : Sekolah Tinggi Akuntasi Negara (negeri), Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (negeri), Politeknik Gajah Tunggal (swasta).

Fungsi Pendidikan Tinggi


Pendidikan Tinggi memiliki beberapa fungsi, sebagaimana disebutkan dalam UU No. 12 Tahun 2012 Pasal 4 bahwa pendidikan tinggi memiliki 3 (tiga) fungsi sebagai berikut:


  1. Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. 
  2. Mengembangkan Sivitas Akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma, dan
  3. Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora.
Tujuan Pendidikan Tinggi

Selain memiliki fungsi, pendidikan tinggi juga memiliki beberapa tujuan. Seperti halnya pengertian dan fungsi pendidikan tinggi, tujuan pendidikan tinggi juga tertuang dalam UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yaitu pada pasal 5. Dalam UU No. 12 Tahun 2012 pasal 5 tersebut disebutkan 4 (empat) tujuan pendidikan tinggi, yaitu sebagai berikut:

  1. Berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa. 
  2. Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa. 
  3. Dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia. 
  4. Terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Manfaat Pentingnya Perguruan Tinggi dan Pendidikan Tinggi
  • Kesempatan Kerja
  • Kepribadian dan Tanggungjawab
  • Penghasilan
  • Kemajuan dalam karir
  • Harga diri

Demikian sedikit uraian tentang Perguruan Tinggi dan jenis-jenisnya lalu Fungsi dan Tujuan Pendidikan Tinggi yang sebenarnya ini sudah dituangkan dalam Undang-Undang Pendidikan Tinggi yaitu UU No. 12 Tahun 2012.


Wassalamu'alaikum wr wb.


Sumber:
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
- http://linda-shortcake.blogspot.co.id/2012/05/dunia-perguruan-tinggi.html
- https://www.wedaran.com/6365/manfaat-akan-pentingnya-pendidikan-di-perguruan-tinggi/

Pembagian Kerja Dalam Masyarakat


Assalamu'alaikum wr wb.
Kali ini saya akan membahas tentang artikel PEMBAGIAN KERJA DALAM MASYARAKAT yang dibawah ini akan dijelaskan mengenai PENGERTIAN, FUNGSI dan CONTOH PEMBAGIAN KERJA DALAM MASYARAKAT.


        Pembagian kerja merupakan pemisah suatu jenis pekerjaan yang dilakukan individu atau suatu kelompok individu tertentu. Jenis perkerjaan yang beragam di masyarakat tidak mungkin dikuasai dan dilakukan oleh setiap orang. Oleh sebab itu, dibutuhkan spesialisasi. Sehingga seorang hanya mengerjakan satu atau beberapa jenis pekerjaan saja.
 
        Menurut Hasibuan (2007) “pengertian analisis pekerjaan adalah menganalisis dan mendesain pekerjaan apa saja yang perlu dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan itu harus dilakukan. analisi pekerjaan adalah informasi tertulis mengenai pekerjaan apa saja yang harus dikerjakandalam suatu perusahaan agar tujuan tercapai”.

        Fungsi pembagian kerja adalah untuk memudahkan dan menghindarkan bentrok kerja. Diwujudkan untuk mengelompokkan tugas sesuai dengan tanggungjawab masing-masing individu atau kelompok. Dengan jadwal ataupun definisi pembagian pekerjaan akan disesuaikan dengan kemampuan seorang lebih terlihat, lebih mengurangi tingkat kerumitan.dan yang pasti akan lebih efektif dan efisiensi.

          Contoh pembagian kerja bisa dilihat dari jenis kebiasaan suatu kelompok masyarakat. Misal pada masyarakat yang suka berburu, untuk laki laki bertugas melakukan perburuan, sedangkan untuk perempuan bertugas mengumpulkan tumbuh-tumbuhan dan rempah-rempah. Atau dalam masyarakat yang hidup dari meladang, untuk laki laki bertugas membuka hutan dan membakarnya, sedangkan perempuan bertugas menanam bibit. Bila dilihat dari usi, anak-anak biasanya melakukan pekerjaan ringan dirumah atau diluar rumah, sebaliknya orang dewasa bertugas mengerjakan pekerjaan yang lebih berat.

        Manfaat analisis pekerjaan akan memberikan informasi tentang aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan, konteks pekerjaan, persyaratan personalia, perilaku manusia dan alat-alat yang akan digunakan.

Pengertian pembagian kerja (job description) menurut beberapa ahli:
  • Menurut Hasibuan (2007). Pembagian kerja yaitu informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan, dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi.  
  • Menurut Rivai (2004). Pembagian tugas adalah hasil analisis pekerjaan sebagai rangkaian kegiatan atau proses menghimpun dan mengolah informasi mngenai pekerjaan. 
  • Menurut Pophal (2008). “Pembagian kerja adalah rekaman tertulis mengenai tanggung jawab dari pekerjaan tertentu. Dokumen ini menunjukkan kualifikasi yang dibutuhkan untuk jabatan tersebut dan menguraikan bagaimana pekerjaan tersebut berhubungan dengan bagian lain dalam perusahaan.  

        Dengan adanya pembagian kerja seperti di atas, pekerjaan jadi lebih ringan dan tidak memberatkan seseorang karena pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan kemampuannya. Jadi untuk setiap jenis pekerjaan dibutuhkan tanggung jawab oleh masing-masing individu atau kelompok dari pekerjaan tersebut.

Wassalamu'alaikum wr wb.

Referensi : 
http://www.psychologymania.com/2013/05/pengertian-pembagian-kerja.html

Pemuda dan Sosialisasi

Assalamu'alaikum wr wb.
Mengenai perihal yang akan kita bahas kali ini adalah Ringkasan atau Rangkuman tentang Pemuda dan Sosialisasi.

Internalisasi Belajar dan Spesialisasi

          Masa remaja merupakan masa transisi dan secara psikologis sangat problematis. Masa ini memungkinkan mereka dalam keadaan anomi (keadaan tanpa norma atau hukum) akibat kontradiksi maupun orientasi mendua. Orientasi mendua menurut Dr. Male adalah orientasi yang bertumpu pada harapan  orang tua, masyarakat dan bangsa yang sering bertentangan dengan keterikatan dan loyalitas terhadap teman sebaya apakah itu dilingkungan belajar (sekolah) atau di luar sekolah.

          Masa remaja ditandai beberapa ciri. Pertama, keinginan memenuhi dan menyatakan identitas diri. Kedua, kemampuan melepas diri dari ketergantungan orang tua. Ketiga, kebutuhan untuk memperoleh ekseptabilitas di tengah sesama remaja. Sehingga para remaja dibutuhkan pembekalan khusus mengenai ketrampilan berinformasi yang mencakup kemampuan menemukan, memilih, menggunakan dan mengevaluasi informasi. Penghayatan  mengenai proses perkembangan bukan suatu proses kontinum yang sambung menyambung tetapi fragmentaria (terpecah-pecah).
          Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam – macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang mengisi dan melanjutkan estafet pembangunan.


          Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.

Internalisasi belajar dan Spesialisasi. Internalisasi adalah proses peresapan pengetahuan ke dalam pikiran. Dalam proses ini, pengetahuan eksplisit (kelihatan, biasanya dalam bentuk simbol dan kode) diubah ke dalam bentuk tasit (tak kelihatan). Contoh internalisasi adalah membaca buku, cetak maupun digital. Buku cetak tentu tak perlu dihadirkan dengan teknologi informasi. Sedangkan buku digital atau elektronik memerlukan teknologi informasi.

Proses Sosialisasi

·         Tahap persiapan (Preparatory Stage)

·         Tahap meniru (Play Stage)

·         Tahap siap bertindak (Game Stage)

·         Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage/Generalized other)

Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda

Generasi muda dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yakni :

·         Sosial psikologi

·         Sosial budaya

·         Sosial ekonomi

·         Sosial politik

Permasalahan pada Generasi Muda

Masalah-masalah yang menyangkut generasi muda dewasa ini adalah :

·         Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan 
          generasi muda

·         Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya

·         Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia

·         Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja

·         Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan 
          kecerdasan

·         Masih banyaknya pernikahan-pernikahan di bawah umur

·         Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental

·         Pergaulan bebas

·         Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika

·         Belum adanya peraturan perundang-undangan yang menyangkut generasi muda

Peranan Pemuda Dalam Masyarakat

Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yaitu :

·         Peranan pemuda yang menolak unsur menyesuaikan diri dengan lingkungannya

·         Asas edukatif

·         Asas persatuan dan kesatuan bangsa

·         Asas swakarsa

·         Asas keselarasan dan terpadu

·         Asas pendayagunaan dan fungsionaliasi

Arah Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda

Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukkan pada pembangunan yang memiliki keselarasan dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni :

·         Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.

·         Orientasi dalam dirinya sendiri

·         Orientasi ke luar hidup di lingkungan

Peranan Mahasiswa dalam Masyarakat :

·         Agen of change

·         Agen of development

·         Agen of modernization

Tujuan Sosialisasi

·         Memberikan keterampilan kepada seseorang untuk dapat hidup bermasyarakat

·         Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif

·         Membantu mengendalikan fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan 
          mawas diri yang tepat.

·         Membiasakan diri berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang 
          ada di masyarakat.

Mengembangkan Generasi Muda yang Progresif

          Generasi muda memiliki kecenderungan untuk bersikap antusias dalam menghadapi berbagai isu, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan kehidupan mereka sehari-hari. Selain itu, idealisme yang terkandung dalam jiwa dan pikiran generasi muda memungkinkan generasi muda untuk memainkan peranan penting dalam kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Karena sifatnya ini, generasi muda menjadi kelompok yang potensial untuk mendukung pembangunan. Dengan demikian, generasi muda perlu dilibatkan dalam setiap perencanaan pembangunan, sehingga pelayanan dapat lebih disesuaikan dengan sasaran yang ingin dicapai. Namun demikian, progresifitas generasi muda tidak hanya penting dalam kerangka pemberdayaan generasi muda, tapi juga memberikan kontribusi bagi penyiapan generasi selanjutnya, serta regenerasi kepemimpinan di masa mendatang.

Perguruan Tinggi

          Perguruan tinggi adalah satuan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen.

Menurut jenisnya perguruan tinggi dibagi menjadi 2 :

1. Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya 
    dilakukan oleh Negara.

2. Perguruan tinggi swasta, adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya
    dilakukan oleh swasta.

Seperti itulah kira-kira ringkasan materi tentang Pemuda dan Sosialisasi, kita sebagai generasi muda harus mengikuti peraturan yang ada, bukan apa maunya diri kita sendiri.
 
Wassalamu'alaikum wr wb.

SUMBER :

Sabtu, 26 November 2016

Fungsi Keluarga

Assalamu'alaikum wr wb.
Dibawah ini akan dijelaskan beberapa hal mengenai Fungsi Keluarga, kita awali dengan pengertiannya terlebih dahulu.


PENGERTIAN KELUARGA

           Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta, yakni kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” dan “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti (”nuclear family”) terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak.
Ada beberapa pendapat tentang pengertian dari keluarga :

A. Menurut Departemen Kesehatan RI (1998)

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

B. Menurut Ki Hajar Dewantara

Keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.

C. Menurut  Salvicion dan Ara Celis

Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.

           Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas 2 orang atau lebih dengan adanya ikatan perkawinan atau pertalian yang hidup dalam satu rumah tangga di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga dan berinteraksi diantara sesama anggota keluarga yang setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing sehingga diciptakan untuk mempertahankan suatu kebudayaan.
 
FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.
2. Fungsi Sosialisasi Anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
3. Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
4. Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5. Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
6. Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
7. Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.
8. Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
9. Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
PERANAN KELUARGA 
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. 
 2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. 
3. Peranan Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
TUGAS POKOK KELUARGA
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut : 
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya. 
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga. 
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing.
4. Sosialisasi antar anggota keluarga. 
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
 7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
 
Secara umum, keluarga dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu keluarga inti, keluarga konjugal, dan keluarga luas.
  1. Keluarga Inti
Keluarga inti merupakan jenis keluarga yang paling dasar sekaligus paling kecil cakupannya. Meskipun begitu, keluarga inti merupakan jenis keluarga yang memegang peranan terbesar dalam kehidupan setiap orang. Jenis keuarga ini hanya terdiri atas ayah, ibu, dan anak.
  1. Keluarga Konjugal
Jenis keluarga konjugal merupakan keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak, yang dilengkapi dengan keberadaan / interaksi dari orang tua ayah atau pun ibu (kakek, nenek). Dibandingkan dengan keluarga inti, cakupan keluarga konjugal cenderung jauh lebih luas dan juga lebih kompleks.
  1. Keluarga Luas
Keluarga luas merupakan jenis keluarga dengan jumlah personil dan juga luas cakupan paling besar. Keluarga luas terdiri dari personil keluarga konjugal yang telah dilengkapi dengan keberadaan kerabat yang lebih kompleks seperti paman, bibi, sepupu, dan berbagai personel keluarga lainnya.
Dari uraian mengenai fungsi-fungsi keluaga diatas, maka jelaslah bahwa fungsi-fungsi ini semuanya memegang peranan penting dalam keluarga, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan individu yang menjadi anggota keluarganya. Untuk itu dalam penerapannya hendaknya fungsi-fungsi tersebut berjalan secara seimbang, karena akan membantu keharmonisan serta kehidupan keluarga. Pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga ini disertai dengan suasana yang baik serta fasilitas yang memadai.
Wassalamu'alaikum wr wb.
 Sumber :
- http://citrarhmdn.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-bentuk-fungsi-peranan-dan.html
- http://unsilster.com/2012/04/pengertian-keluarga-dan-fungsi-keluarga/

Individu, Keluarga dan Masyarakat

Assalamu'alaikum wr wb.
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang ringkasan atau rangkuman tentang Individu, Keluarga dan Masyarakat, berikut penjelasannya.


Dalam kehidupannya sejak lahir, manusia itu telah mengenal dan berhubungan dengan manusia lainnya. Seandainya manusia itu hidup sendiri, maka jelas jiwanya akan terganggu.
Manusia itu pada hakekatnya adalah makhluk sosial, tidak dapat hidup menyendiri. Ia merupakan “Soon Politikon”. Perkembangan dari kondisi ini menimbulkan kesatuan-kesatuan manusia, kelompok kelompok sosial yang berupa keluarga dan masyarakat, maka terjadilah suatu sistem yang dikenal sebagai sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang mengatur kehidupan mereka dan memenuhi kebutuhannya.

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU

          Individu berasal dari kata latin yaitu “individuum” artinya yang tidak terbagi, maka kata individu merupakan sebutan yang dapat digunakan untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan terbatas yaitu sebagai manusia perorangan.
Dalam perkembangannya, setiap individu mengalami dan dibebankan berbagai peranan. Seringkali terdapat konflik dalam diri individu, karena tingkah laku yang khas dari dirinya bertentangan dengan peranan yang dituntut oleh masyarakat. Namun setiap warga masyarakat wajar untuk menyesuaikan tingkah lakunya sebagai bagian dari perilaku sosial masyarakatnya. Artinya proses aktualisasi dirinya sebagai bagian dari lingkungannya telah terbentuk.

PERTUMBUHAN INDIVIDU

          Individu atau pribadi manusia merupakan keseluruhan jiwa raga yang mempunyai cirri-ciri khas tersendiri. Pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju atau lebih dewasa.
Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi berpendapat, bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi, yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara bertahap karena pengaruh timbal balik dari pengalaman atau empiri luar melalui pancaindera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam mengenal keadaan batin sendiri yang menimbulkan sensation.
Menurut aliran psikologi gestalt, pertumbuhan adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal sesuatu yang semula mengenal secara keseluruhan baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
Menurut aliran sosiologi, pertumbuhan adalah proses sosialisasi, yaitu proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial atau juga sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
  1. Pendirian Nativistik. Menurut aliran ini, pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.
  2. Pendirian Empiristik dan environmentalistik. Menurut aliran ini, pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
  3. Pendirian konvergensi dan interaksionisme. Menurut aliran ini, interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
TAHAP PERTUMBUHAN INDIVIDU BERDASARKAN PSIKOLOGI

      1. Masa vital yaitu dari usia 0 sampai kira-kira 2 tahun.
 
Pada masa vital ini individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya, seperti mulai menggunakan mulut, belajar berjalan, belajar menguasai ruang yang nantinya akan tahu tentang kebersihan dan belajar mengontrol impuls-impuls yang datang dari dalam dirinya.

      2. Masa estetik dari umur kira-kira 2 tahun sampai kira-kira 7 tahun
 
Kata estetik diartikan bahwa pada masa ini pertumbuhan anak yang terutama adalah fungsi pancaindera. Dalam masa ini pula tampak muncul gejala kekanakan yang umumnya terjadi antara 3 tahun sampai umur 5 tahun. Anak sering menentang kehendak orang tua, kadang sampai menggunakan kata-kata kasar, dengan sengaja melanggar apa yang dilarang dan tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan.

     3. Masa intelektual dari kira-kira 7 tahun sampai kira-kira 13 tahun atau 14 tahun.
 
Ada beberapa sifat khas pada anak-anak masa ini antara lain:
  1. Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah
  2. Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan, permainan yang tradisional
  3. Adanya kecendrungan memuji diri sendiri
  4. Kalau tidak dapat menyelesaikan sesuatu soal maka soal itu dianggap tidak penting
  5. Senang membandingkan dirinya dengan anak lain
  6. Adanya minat kepada kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit
  7. Amat realistic ingin tahu, ingin belajar
  8. Gemar membentuk kelompok sebaya.
     4. Masa Sosial, kira-kira umur 13 atau 14 tahun sampai kira-kira 20-21 tahun

KELUARGA DAN FUNGSINYA DI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Keluarga adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil da;am masyarakat. Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.
Dalam bentuknya yang paling dasar, sebuah keluarga terdiri atas seorang laki-laki dan seorang perempuan dan ditambah dengan anak-anak mereka yang belum menikah, biasanya tinggal dalam satu rumah, dalam antropologi disebut keluarga inti.
Macam-macam fungsi keluarga adalah :
  1. Fungsi biologis
  2. Fungsi Pemeliharaan
  3. Fungsi Ekonomi
  4. Fungsi Keagamaan
  5. Fungsi Sosial
MASYARAKAT SUATU UNSUR DARI KEHIDUPAN MANUSIA

          Masyarakat adalah suatu istilah yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bahasa Inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata latin “socius”, yang berarti “kawan”. Istilah masyarakat itu sendiri berasal dari akar kata Arab yaitu “Syaraka” yang berarti “ikut serta, berpartisipasi”.
Dalam perkembangan dan pertumbuhannya masyarakat dapat digolongkan menjadi:
  1. Masyarakat sederhana, pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin.
  2. Masyarakat maju. masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai. Masyarakat maju dibagi dua, yaitu; (1) Masyarakat non industry, dan; (2) Masyarakat Industri. 
Itu dia sekiranya isi dari ringkasan atau rangkuman tentang Individu, Keluarga dan Masyarakat.
Wassalamu'alaikum wr wb.

Sumber :
- https://karimahmutiara.wordpress.com/2014/11/17/rangkuman-individu-keluarga-dan-masyarakat/

Jumat, 25 November 2016

Ringkasan Materi Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan

Assalamu'alaikum wr wb.
Saya akan membahas tentang rangkuman Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan. Kita langsung saja keisinya dibawah ini.

Pengertian Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan

Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lain. Penduduk bertempat tinggal di dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula, dan berkemungkinan akan terbentuknya suatu masyarakat di wilayah tersebut. Demikian pula hubungan antara masyarakat dengan kebudayaan, ini adalah hubungan dwi tunggal, yang merupakan kebudayaan adalah hasil dari masyarakat. Kebudayaan bisa terlahir, tumbuh, dan berkembang dalam suatu masyarakat, sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan. Jadi, hubungan antara masyarakat dan kebudayaan merupakan hubungan yang saling menentukan.
  • Penduduk adalah orang-orang yang mendiami suatu wilayah tertentu, menetap dalam suatu wilayah, tumbuh dan berkembang dalam wilayah tertentu pula. 
  • Masyarakat adalah suatu kehidupan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang keteraturan dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya. Hal yang terpenting dalam masyarakat adalah pranata sosial, tanpa pranata sosial kehidupan bersama didalam masyarakat tidak mungkin dilakukan secara teratur. Pranata sosial adalah perangkat peraturan yang mengatur peranan serta hubungan antar anggota masyarakat, baik secara perorangan maupun secara kelompok.
  • Kebudayaan adalah hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma dan nilai untuk mengatur kehidupan dan cipta merupakan kemampuan berpikir dan kemampuan mental yang menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.

Keterkaitan Antara Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan

Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya.
Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.

Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, masyarakat yang hidup dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan masyarakat nomaden. Mereka berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada di derah mereka telah habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar untuk melestarikan daerah di mana mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam dan berternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan bercocok tanam ( bertani ) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan demi kian Indonesia di sebut dengan negara agraris, karena sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
Masyarakat zaman dahulupun meninggalkan hasil kebudayaan yang beraneka ragam, mulai dari peralatan, bahasa, lagu, bangunan – bangunan, hingga berbagai macam upacara adat. Hasil kebudayan pada zaman prasejarah merupakan benda – benda tua yang terbuat dari batu – batu alam dan tulang – tulang binatang. Alat – alat tersebut mereka ciptakan untuk berburu binatang.

Pada zaman purba, masyarakat mulai tumbuh dan berkembang beserta dengan tumbuhnya peraturan – peraturan yang berlaku dan mengikat keberadaan masyarakat tersebut. Mereka hidup di bawah pimpinan raja yang berkuasa. Mereka juga mulai mengenal tulisan. Pada zaman ini masyarakat mulai mengenal suatu kepercayaan yang lebih jelas jika dibandingkan dengan masyarakat yang hidup pada zaman sebelumnya. Mereka yang dulu hidup dengan menyembah batu dan pepohonan besar kini mulai menyembah apa yang mereka sebut sebagai Tuhan. Kepercayaan yang berkembang pada zaman ini adalah agama Hindu dan Budha. Kedua agama ini membawa pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Bukan hanya dari segi kebudayaan tetapi juga dalam bentuk susunan masyarakat hingga kepada adat istiadat, karya seni dan sastra serta bentuk bangunan. Banyak sekali karya seni berupa lukisan, patung – patung dan candi – candi yang bercorak hindu maupun budha yang di bangun pada zaman ini.
Zaman madya ditandai dengan masuknya agama Islam. Agama Islam menyebar dengan cepatnya menyebar di Indonesia. Agama Islam juga memberikan pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan kebudayaan di Indonesia. Islam memberikan sentuhan baru bagi perkembangan bangunan – bangunan dan karya seni maupun sastra di Indonesia.

Zaman baru di mulai sejak masuknya pengaruh barat ke Indonesia. Hingga saat ini zaman baru masih berlangsung. Proses berkembangnya kebudayaanpun masih terus berlangsung. Zaman baru membawa pengaruh dan perubahan yang besar. Mulai dari gaya hidup, cara berpakaian, bentuk bangunan dan lain – lain. Kebudayaan yang berasal dari luarpun tak hanya masuk, namun sebagian dari mereka bercampur dengan kebudayaan asli Indonesia sehingga terciptalah suatu kebudayaan yang baru.
Kebudayaan sendiri sebenarnya bergantung kepada bagaimana masyarakat itu tinggal dan berkomunikasi dengan sesamanya. Dengan demikian setiap Negara memiliki kebudayaan yang berbeda. Kebudayaan tidak akan pernah berhenti untuk berkembang selama masyarakat terus berkembang dan belajar demi kelangsungan hidupnya.

Pengertian Masalah Sosial dan Jenis Masalah Sosial dalam Masyarakat

Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

Rumusan Angka Kelahiran

Dalam demografi, istilah tingkat kelahiran atau crude birth rate (CBR) dari suatu populasi adalah jumlah kelahiran per 1.000 orang tiap tahun. Secara matematika, angka ini bisa dihitung dengan rumus CBR = n/((p)(1000)); di mana n adalah jumlah kelahiran pada tahun tersebut dan p adalah jumlah populasi saat penghitungan. Hasil penghitungan ini digabungkan dengan tingkat kematian untuk menghasilkan angka tingkat pertumbuhan penduduk alami (alami maksudnya tidak melibatkan angka perpindahan penduduk (migrasi). Indikator lain untuk mengukur tingkat kehamilan yang sering dipakai: tingkat kehamilan total – rata-rata jumlah anak yang terlahir bagi tiap wanita dalam hidupnya. Secara umum, tingkat kehamilan total adalah indikator yang lebih baik untuk tingkat kehamilan daripada CBR, karena tidak terpengaruh oleh distribusi usia dari populasi.
Tingkat kehamilan cenderung lebih tinggi di negara yang ekonominya kurang berkembang dan lebih rendah di negara yang pertumbuhan ekonominya tinggi.

Pengertian Angka Kelahiran

Kelahiran adalah ekspulsi atau ekstraksi lengkap seorang janin dari ibu tanpa memperhatikan apakah tali pusatnya telah terpotong atau plasentanya masih berhubungan. Berat badan lahir adalah sama atau lebih 500 gram, panjang badan lahir adalah sama atau lebih 25 cm, dan usia kehamilan sama atau lebih 20 minggu. Angka kelahiran adalah jumlah kelahiran per 1000 penduduk.

Dinamika Penduduk

Dinamika kependudukan adalah perubahan kependudukan untuk suatu daerah tertentu dari waktu ke waktu. pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan dengan tingkat kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk atau migrasi baik perpindahan ke luar maupun ke luar. Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan jumlah penduduk suatu daerah dari waktu ke waktu.

Mungkin sekian mengenai rangkuman Penduduk, Masyarakat, dan  Kebudayaan yang bisa saya bahas.
Wassalamu'alaikum wr wb.

Sumber :
http://organisasi.org