Sabtu, 14 Januari 2017

Pemetaan Sosial Kota Bekasi

Assalamu'alaikum wr wb.
Untuk kali ini akan membahas tentang pemetaan sosial.
 
Pemetaan Sosial
pemetaan sosial (social mapping) didefinisikan sebagai proses penggambaran masyarakat yang sistematik serta melibatkan pengumpulan data dan informasi mengenai masyarakat termasuk di dalamnya profile dan masalah sosial yang ada pada masyarakat tersebut. Merujuk pada Netting, Kettner dan McMurtry (1993), pemetaan sosial dapat disebut juga sebagai social profiling atau “pembuatan profile suatu masyarakat”.
Pemetaan sosial dapat dipandang sebagai salah satu pendekatan dalam Pengembangan Masyarakat yang oleh Twelvetrees (1991:1) didefinisikan sebagai “the process of assisting ordinary people to improve their own communities by undertaking collective actions.” Sebagai sebuah pendekatan, pemetaan sosial sangat dipengaruhi oleh ilmu penelitian sosial dan geography. Salah satu bentuk atau hasil akhir pemetaan sosial biasanya berupa suatu peta wilayah yang sudah diformat sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu image mengenai pemusatan karakteristik masyarakat atau masalah sosial, misalnya jumlah orang miskin, rumah kumuh, anak terlantar, yang ditandai dengan warna tertentu sesuai dengan tingkatan pemusatannya.  
 
Kegunaan Pemetaan Sosial
-      Menampilkan data tata letak komunitas, infrastruktur, kependudukan, etno-kelompok bahasa, pola kesehatan, kekayaan, dan sebagainya
-      Mengidentifikasi kelompok sosial yang berbeda menggunakan kriteria yang ditetapkan secara lokal  dan menilai distribusi aset di seluruh kelompok sosial
-      Mendalami pengetahuan dan persepsi komunitas
-      Mengidentifikasi pengaruh dan kekuasaan yang bermain
-      Belajar tentang lembaga sosial dan pandangan komunitas yang berbeda terhadap lembaga-lembaga sosial tersebut
 
Output yang Diharapkan dari Pemetaan Sosial
-      Data Demografi : jumlah penduduk, komposisi penduduk menurut usia, gender, mata pencaharian, agama, pendidikan, dll.
-      Data Geografi : topografi, letak lokasi ditinjau dari aspek geografis, aksesibilitas lokasi, pengaruh lingkungan geografis terhadap kondisi sosial masyarakat, dll.
-      Data psikografi : nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut, mitos, kebiasaan-kebiasaan, adat istiadat, karakteristik masyarakat, pola hubungan sosial yang ada, motif yang menggerakkan tindakan masyarakat, pengalaman-pengalaman masyarakat terutama terkait dengan mitigasi bencana, pandangan, sikap, dan perilaku terhadap intervensi luar, kekuatan sosial yang paling berpengaruh, dll.
-      Pola komunikasi : media yang dikenal dan digunakan, bahasa, kemampuan baca tulis, orang yang dipercaya, informasi yang biasa dicari, tempat memperoleh informasi
 
Langkah Strategis Pemetaan Sosial
-      Membuat batasan wilayah, klasifikasi atau stratifikasi untuk memahami keseluruhan situasi dan posisi relatif dalam konteks yang lebih luas.
-      Membuat profil dari setiap wilayah dan kelompok sosial masyarakat dari pengaruh budaya-budaya luar untuk menjelaskan karakteristik dari populasi dan identifikasi faktor sosial ekonomi yang dapat memepengaruhi perkembangan fungsi sosial masyarakat.
-      Identifikasi masalah, potensi dan indikator dasar yg memberikan gambaran tentang bobot masalah dan strategi alokasi sumber pada setiap wilayah/ kelompok.
 
Kelebihan dan Kelemahan Pemetaan Sosial
Kelebihan pemetaan sosial :
-      Mengidentifikasi dan mengukur kondisi modal sosial di daerah yang diteliti
-      Menganalisis keterkaitan antara modal sosial dengan penanggulangan kemiskinan di suatu daerah yang diteliti
-      Merumuskan desain pemanfaatan modal sosial untuk penanggulangan kemiskinan di suatu daerah yang diteliti
Kelemahan Pemetaan Sosial :
-       Lembaga harus mempunyai aturan
Kajian dipahami oleh masyarakat pada lembaga lembaga yang ada di desa yang sudah mapan atau yang mempunyai aturan yang jelas . adapun paguyuban atau perkumpulan yang ada di masyarakat kadang tidak bisa dibaca secara jelas . di samping itu koordinasi antar anggota lembaga juga dirasa masih sangat kurang , bahkan terkesan tidak ada kompetisi dalam memajukan masyarakat desa .
-      Tidak bisa merubah lembaga
Mereka menyadari , jika hanya kajian saja yang dilakukan , maka tidak bisa merubah lembaga yang ada di lingkungan mereka. Masyarakat hanya mengetahui peran dan fungsi lembaga secara keseluruhan yang ada di tingkat desa. Namun kajian ini tidak sekaligus bisa atau mampu memperbaiki lembaga lembaga yang ada. Artinya tidak semua lembaga dapat diaktifkan namun pengembangan kelembagaan harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat lokal .
-      Modal Sosial Lemah
Dalam lembaga lembaga yang ada di tingkat desa dianggap oleh masyarakat  memiliki modal sosial yang lemah , sehingga rentan akan ketidak aktifan .
 
Kota Bekasi
Kota Bekasi merupakan salah satu kota yang terdapat di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Nama Bekasi berasal dari kata bagasasi yang artinya sama dengan candrabaga yang tertulis dalam Prasasti Tugu era Kerajaan Tarumanegara, yaitu nama sungai yang melewati kota ini. Kota ini merupakan bagian dari megapolitan Jabodetabek dan menjadi kota dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di Indonesia. Saat ini Kota Bekasi berkembang menjadi tempat tinggal kaum urban dan sentra industri. Kota bekasi juga dijuluki sebagai Kota Patriot dan Kota Pejuang
 
Luas Wilayah dan Letak Geografisnya
Kota Bekasi memiliki luas wilayah sekitar 210,49 km2, dengan batas wilayah Kota Bekasi adalah:
• Sebelah Utara : Kabupaten Bekasi
• Sebelah Selatan : Kabupaten Bogor dan Kota Depok
• Sebelah Barat : Provinsi DKI Jakarta
• Sebelah Timur : Kabupaten Bekasi
Letak geografis : 106o48’28’’ – 107o27’29’’ Bujur Timur dan 6o10’6’’ – 6o30’6’’ Lintang Selatan.
 
Topografi
Kondisi Topografi kota Bekasi dengan kemiringan antara 0 – 2 % dan terletak pada ketinggian antara 11 m – 81 m di atas permukaan air laut.
-      Ketinggian >25 m : Kecamatan Medan Satria, Bekasi Utara, Bekasi Selatan,   Bekasi Timur dan Pondok Gede
-      Ketinggian 25 – 100 m : Kecamatan Bantargebang, Pondok Melati, Jatiasih

Wilayah dengan ketinggian dan kemiringan rendah yang menyebabkan daerah tersebut banyak genangan, terutama pada saat musim hujan yaitu: di Kecamatan Jatiasih, Bekasi Timur, Rawalumbu, Bekasi Selatan, Bekasi Barat, dan Kecamatan Pondok Melati
 
Jenis Tanah dan Geologi
Struktur geologi wilayah Kota Bekasi didominasi oleh pleistocene volcanik facies namun terdapat dua kecamatan yang memiliki karakteristik struktur lainnya yaitu:
-      Bekasi Utara : Struktur Aluvium
-      Bekasi Timur : Struktur Miocene Sedimentary Facies

Di Bekasi Selatan terdapat sumur gas JNG-A (106o 55’ 8,687” BT; 06o 20’54,051”) dan Sumur JNGB (106o 55’ 21,155” BT; 06o 21’ 10,498”)
 
Pembagian Administratif
Kecamatan di Kota Bekasi adalah:
-      Bantar Gebang
-      Bekasi Barat
-      Bekasi Selatan
-      Bekasi Timur
-      Bekasi Utara
-      Jatiasih
-      Jatisampurna
-      Medan Satria
-      Mustika Jaya
-      Pondok Gede
-      Pondok Melati
-      Rawalumbu
 
Kependudukan
Berdasarkan sensus tahun 2010, kecamatan Bekasi Utara merupakan wilayah dengan tingkat kepadatan tertinggi di Kota Bekasi, yakni sebesar 12.237 jiwa/km² dan kecamatan Bantar Gebang dengan kepadatan 4.310 jiwa/km² menjadi yang terendah. Sementara pencari kerja di kota ini didominasi oleh tamatan SMA atau sederajat, yakni sekitar 65,6% dari total pencari kerja terdaftar.
Sebagai kawasan hunian masyarakat urban, Bekasi banyak membangun kota-kota mandiri, di antaranya Kota Harapan Indah, Kemang Pratama, dan Galaxi City. Selain itu pengembang Summarecon Agung juga sedang membangun kota mandiri Summarecon Bekasi seluas 240 ha di kecamatan Bekasi Utara. Seiring dengan meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah ke atas, Bekasi juga gencar melakukan pembangunan apartemen dan pusat perbelanjaan mewah.
 
Perwakilan dan Pemerintahan
Pada tanggal 16 Desember 2012, diselenggarakan pilkada untuk memilih wali kota beserta wakilnya, yang diikuti oleh lima pasang calon. Pada pilkada tersebut terpilih pasangan Rahmat Effendi dan Ahmad Syaikhu, yang akan menjabat pada periode 2013-2018. Pasangan ini didukung oleh empat partai politik yakni Partai Golkar, PKS, PKB, dan Partai Hanura. Berdasarkan Pemilu Legislatif 2014, anggota DPRD Kota Bekasi periode 2014-2019 berjumlah 50 orang yang didominasi oleh PDI Perjuangan (12 kursi), Partai Golkar (8 kursi), dan PKS (7 kursi).
 
Pariwisata
Bekasi menjadi salah satu kota wisata di Provinsi Jawa Barat, objek wisata di Bekasi. Antara lain:
-      Taman Buaya Indonesia Jaya di Jl. Suka Ragam, Serang, Cikarang, Bekasi. Tempat ini dibuka untuk umum pada hari minggu saja.
-      Pantai Muara Beting dan Muara Gembong. Kedua pantai ini menawarkan keindahan alam dan pesona pantai yang menawan. Di tepi pantai banyak tumbuh hutan bakau yang dikembangkan oleh pemerintah setempat menjadi objek wisata.
-      Pantai Muara Bendera terletak di Kecamatan Gembong.
-      Situ Gede merupakan objek wisata berupa danau yang indah dengan suasana asri.
-      Saung Ranggon, rumah tradisional kuno yang telah dibangun sejak abad ke-16, terletak di
ddesa Cikedokan, Cikarang Barat. Di dalamnya terdapat benda pusaka yang setiap bulan
maulud selalu dilakukan upacara pencucian pusaka.
eks Pabrik Gula Cibarusah, sebuah objek wisata bersejarah setelah dijadikan objek wisata
pada tahun 2001 setelah ditutup akibat Krisis ekonomi 1997 dan dahulu pabrik gula ini dibuka
sejak tahun 1905 di Cibarusah, Bekasi dan jalur rel ini dibangun yang terhubung dari Stasiun
Cibarusah yang dibangun pada tahun 1934 oleh Staats Spoorwegen (SS).

 Sumber :
 http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_18.htm
http://syilgagemily.blogspot.co.id/2012/06/pemetaan-sosial.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bekasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar