1. Sumber daya manusia
Artikel mengenai sebuah wirausaha
melakukan perencanaan & perekrutan tenaga kerja
Sumber
daya manusia atau biasa disingkat dengan SDM adalah potensi yang terkandung
dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang
adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri
serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan
kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.
Sedangkan
dalam hubungannya dengan kewirausahaan, SDM merupakan individu-individu dalam
organisasi kerwirausahaan yang dapat memberikan kontribusi atau sumbangan yang
berharga berupa peroduktivitas dari posisi yang mereka pegang untuk mencapai
tujuan sistem organisasi kewirausahaan. Tugas penyediaan sumber daya manusia
yang semestinya adalah sangat penting bagi wiraswastawan. Produktivitas pada
semua organisasi kewiraswastaan ditentukan oleh bagaimana sumber daya manusia
berinteraksi dan bergabung untuk menggunakan sumber daya system manajemen.
Faktor-faktor seperti latar belakang, umur, pengalaman yang berhubungan dengan
jabatan, dan tingkat pendidikan formal kesemuanya mempunyai peranan di dalam
menentukan tingkat ketepatan posisi individu-individu pada organisasi
kewiraswastaan.
Kewirausahaan
atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi
ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang
lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut
adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau
ketidakpastian.
Dalam wirausaha hal terpenting adalah
karyawan. Karyawan sebagai sumber daya manusia merupakan aset yang paling
penting bagi perusahaan. Mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kriteria yang
diharapkan merupakan kunci utama bagi kesuksesan bisnis perusahaan. Manajemen
Perekrutan (Recruitment management) adalah salah satu proses dalam Administrasi
Personalia (Personnel Administration) pada departemen Human Resource
Development (HRD) yang mendukung para pengambil keputusan dalam menentukan
sumber daya manusia yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja.
Ada 7 kiat sukses berwirausaha :
1. Menata
memiliki kemampuan untuk menata diri dan juga orang lain.
memiliki kemampuan untuk menata diri dan juga orang lain.
2. Akurat
memiliki keakuratan sehingga dapat menjalani bisnis dengan lancar.
memiliki keakuratan sehingga dapat menjalani bisnis dengan lancar.
3. Tujuan
Setiap jiwa tentu memiliki tujuan tertentu. Untuk menjadi pebisnis yang sukses, dia pun mesti menancapkan tujuan dengan jelas dan dibarengi dengan sebuah tindakan nyata.
Setiap jiwa tentu memiliki tujuan tertentu. Untuk menjadi pebisnis yang sukses, dia pun mesti menancapkan tujuan dengan jelas dan dibarengi dengan sebuah tindakan nyata.
4. Berani
berani bersikap, berani bertanggung jawab, dan berani menerabas segala risiko.
berani bersikap, berani bertanggung jawab, dan berani menerabas segala risiko.
5. Efektif
Berpikir dan bertindaklah secara efektif. Orang yang berbuat dengan satu pemikiran yang kuat akan berhasil.
Berpikir dan bertindaklah secara efektif. Orang yang berbuat dengan satu pemikiran yang kuat akan berhasil.
6. Konsisten
Dunia bisnis penuh dengan gejolak, namun Anda perlu konsisten dengan passion bisnis yang Anda pilih. Meski terkadang pasang surut alias fluktuatif, tapi Anda tetap bertahan dengan “passion” Anda tersebut dan tidak mudah dipengaruhi atau terombang ambing orang lain.
Dunia bisnis penuh dengan gejolak, namun Anda perlu konsisten dengan passion bisnis yang Anda pilih. Meski terkadang pasang surut alias fluktuatif, tapi Anda tetap bertahan dengan “passion” Anda tersebut dan tidak mudah dipengaruhi atau terombang ambing orang lain.
7. Cepat
Cepat mengambil keputusan, lugas dan trengginas.
Cepat mengambil keputusan, lugas dan trengginas.
Alur Proses wirausaha perusahaan
Proses-proses yang terdapat di sistem Manajemen
Perekrutan mulai dari perencanaan kebutuhan tenaga kerja hingga penerimaan
karyawan baru adalah sebagai berikut:
1. Alur Proses Manajemen Perekrutan
Proses bisnis Manajemen Perekrutan menjelaskan mengenai proses pemenuhan kebutuhan tenaga kerja, mulai dari perencanaan kebutuhan tenaga kerja (man power planning), pendataan dan penyeleksian pelamar hingga penempatan kandidat tersebut ke unit yang membutuhkan.
Proses bisnis Manajemen Perekrutan menjelaskan mengenai proses pemenuhan kebutuhan tenaga kerja, mulai dari perencanaan kebutuhan tenaga kerja (man power planning), pendataan dan penyeleksian pelamar hingga penempatan kandidat tersebut ke unit yang membutuhkan.
2. Pendataan pelamar meliputi :
• data pelamar (personal data)
• data aplikasi (application data)
• data tambahan/additional
• data (pendidikan/education, riwayat pekerjaan/work experiences, kualifikasi/qualification, dan lain-lain)
• hingga penilaian (appraisal) pelamar.
• data aplikasi (application data)
• data tambahan/additional
• data (pendidikan/education, riwayat pekerjaan/work experiences, kualifikasi/qualification, dan lain-lain)
• hingga penilaian (appraisal) pelamar.
3. Proses-proses dalam recruitment management
terdiri atas:
• Perencanaan kebutuhan tenaga kerja untuk suatu
periode tertentu.
• Pembuatan lowongan kerja.
• Seleksi pelamar eksternal.
• Perpanjangan kontrak karyawan subkontrak dan karyawan percobaan.
• Seleksi pelamar internal.
• Pembuatan lowongan kerja.
• Seleksi pelamar eksternal.
• Perpanjangan kontrak karyawan subkontrak dan karyawan percobaan.
• Seleksi pelamar internal.
4. Menerima pegawai atai karyawan sesuai dengan
yang dibutuhkan untuk mempersolid waktu dan kinerja para pegawai
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan
sumber daya manusia adalah proses menilai kebutuhan dan ketersediaan sumber daya
manusia kemudian menigtegrasikan antara keduanya. Perencanaan dilakuakan untuk
menentukan keputusan seperti apa yang akan dilakukan jika ketersediaan sumber
daya manusia naik dan apabila turun serta bagaimana integrasinya untuk memenuhi
kebutuhan perusahaan.
Perencanaan
yang matang pada perusahaan adalah cara untuk menetapkan dan mencapai tujuan
dari perusahaan tersebut. Faktor yang perlu diperhatikan dalam membuat
perencanaan bisnis adalah tujuan usaha, komitmen dan batasan waktu. Setiap
wirausaha wajib memiliki tujuan usaha agar jelas output yang dihasilkan dari
wirausaha yang dibuat. Sementara tujuan tidak akan tercapai jika tidak memiliki
komitmen dalam menjalankan bisnis. Perlu pula diperhatikan batasan waktu untuk
memotivasi perusahaan agar segera mencapai tujuan yang hendak dicapai. Setelah
perencanaan, poin berikutnya adalah perekrutan tenaga kerja. Perekrutan tenaga
kerja yang tepat dapat membantu mempercepat kemajuan dari suatu perusahaan. Ada
beberapa yang perlu diperhatikan dalam perekrutan tenaga kerja, yaitu sesuai
dengan minat dari calon karyawan agar dapat bekerja secara optimal, kemampuan
yang memadai, attitude yang baik, lolos dalam persyaratan tertentu yang
dibutuhkan oleh perusahaan.
Perencanaan adalah cara untuk
penetapan tujuan serta bagaimana cara untuk mencapai tujuan.
* Rencana operasional kegiatan yang
ditetapkan untuk waktu jangka pendek : operasional → harian* Rencana strategi
yang ditetapkan untuk waktu jangka panjang : strategi → pengembangan usaha.
Perencanaan bisnis adalah dokumen
tertulis yang menerangkan tentang bisnis yang akan dijalankan, dan bagaimana
rencana pemasaran, produksi, SDM, keuangan serta analisis resiko dan hasil.
Faktor – faktor yang perlu
diperhatikan dalam membuat perencanaan bisnis :
1. Tujuan usaha.
2. Komitmen dalam menjalankan usaha.
3. Batasan waktu.
Manfaat dari perencanaan bisnis :
1. Dapat
mendekati asumsi kebenaran
2. Membandingkan
hasil dengan rencana.
3.
Alat komunikasi untuk meyakinkan pihak lain.
4.
Wirausaha dapat berfikir kritis dan objektif.
Tahapan perencanaan usaha :
1. Ide atau gagasan
2. Konsep (perencanaan bisnis)
3. Pengembangan produk
4. Uji pemasaran
5. Komersialisasi (penjualan).
2. Tanggung jawab sosial
Artikel yg menceritakan sebuah
wirausaha atau sebuah perusahaan besar/kecil dalam menjalankan tanggung jawab
sosial terhadap konsumen dan juga lingkungan di sekitar tempat usaha
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility ( selanjutnya dalam artikel akan disingkat CSR )
adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan
hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab
terhadap konsumen, karyawan, pemegang
saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek
operasional perusahaan. Penggunaan istilah Tanggung jawab Sosial Perusahaan
atau atau Corporate Social Responsibility (CSR) akhir-akhir ini
semakin populer dengan semakin meningkatnya praktek tanggung jawab sosial
perusaan, dan diskusi-diskusi global, regional dan nasional tentang CSR.
Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila,
perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup. Sudah menjadi
fakta bagaimana resistensi masyarakat sekitar, di berbagai tempat dan waktu
muncul ke permukaan terhadap perusahaan yang dianggap tidak memperhatikan
aspek-aspek sosial, ekonomi dan lingkungan hidupnya. Dan pada akhirnya
keberlanjutan dan kelestarian bumi juga akan lebih terjamin.
Tanggung
jawab terhadap pelanggan
Perusahaan memiliki tanggung jawab sosial ketika
menghasilkan produk dan menjual produknya. Konsekuensinya praktik produksi yang
bertanggung jawab seperti produksi yang menjamin keselamatan pelanggan, dan
memilki peringatan yang semestinya untuk mencegah efek samping negative.
Sedangkan praktik penjualan yang bertanggung jawab seperti pedoman harga, periklanan
yang beretika dan survey kepuasan pelanggan. Untuk memastikan tanggung jawab
kepada pelanggan perlu diperhatikan seperti; menetapkan kode
etik; memantai keluhan; memperoleh dan menggunakan umpan balik
pelanggan.
Berbicara tentang tanggung jawab social terhadap konsemen
berarti kita berbicara tentang nyaman atau tidaknya konsemen menggunakan
barang/benda produksi kita. Disini kita dituntut untuk membuat konsumen
sedemikian rupa menjadi nyaman dan terima semua produksi kita, selain itu kita
juga mau menerima kritik dan saran yang disampaikan konsumen kepada kita untuk
kedepannya kita dapat membuat konsumen kita menjadi betah dan senang dengan
produksi yang kita buat selanjutnya. Berikut contoh tanggung jawab perusahaan
terhadap konsumen-konsumen :
a.
Memberikan garansi ketika ada kerusakan sebelum masa garansi habis.
b.
Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas.
c.
Memberikan informasi yang benar mengenai barang dan jasa yang akan dijual.
d.
Memberikan harga produk dan jasa yang adil dan wajar.
e.
Konsumen dapat memesan sesuai dengan yang diinginkan.
f.
Menerima saran dan kritik dari konsumen.
Tanggung
Jawab sosial terhadap lingkungan sekitar usaha
Hal ini berhubungan erat dengan limbah dari hasil produksi
yang kita buat. Disini kita diharapkan dapat membuat masyarakat tidak merasa
terganggu dengan limbah dari produksi yang kita buat. Selain itu kita juga
dituntut untuk menyediakan tempat pembuangan limbah yang layak. Seperti yang
kita ketahui limbah dari sebuah produksi terdiri atas 2 yaitu limbah yang
berbahaya dan limbah yang tidak berbahaya. Disini apabila terdapat limbah yang
tidak berbahaya kita diusahakan untuk membuang limbah itu ke tempat yang aman /
tempat yang dapat membuat limbah ini hilang seperti Air(pembuangan limbah ke
laut, kali dan sebagainya). Sebaliknya apabila terdapat limbah yang
berbahaya maka dita dituntut untuk mendaur ulang lagi limbah itu agar
limbah itu tidak membahayakan lingkungan sekitar tempat produksi.
Dalam tanggung jawab terhadap lingkungan ini seperti:
meminimalkan dampak polusi yaitu polisi udara akibat proses produksi yang
dihasilkan, CO2 yang dikeluarkan, dan pemanasan global. Polusi tanah seperti
akibat limbah padat maupun cair akibat hasil produksi, serta memanfaatkan produk
daur ulang. Berikut contoh tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan :
a.
Membuang limbah pada tempat yang seharusnya.
b.
Meminimalisir limbah perusahaan yang dapat mencemari lingkungan sekitar.
c. Kebersihan
peralatan yang dipakai dan tidak merugikan masyarakat disekitar perusahaan.
d. Mendaur ulang limbah
e. Memperdayakan
masyarakat sekitar untuk mengurangi kesenjangan sosial antara perusahaan dan
masyarakat.
Kepedulian kepada masyarakat sekitar/relasi komunitas dapat
diartikan sangat luas, namun secara singkat dapat dimengerti sebagai
peningkatan partisipasi dan posisi organisasi di dalam sebuah komunitas melalui
berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi organisasi dan komunitas. CSR adalah
bukan hanya sekedar kegiatan amal, di mana CSR mengharuskan suatu perusahaan
dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguh-sungguh memperhitungkan
akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan(stakeholder) perusahaan, termasuk
lingkungan hidup. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk membuat keseimbangan
antara kepentingan beragam pemangku kepentingan eksternal dengan kepentingan
pemegang saham, yang merupakan salah satu pemangku kepentingan internal.
Referensi :