1.
Web Semantik
Secara
garis besar web semantik adalah informasi dalam jumlah sangat besar di World
Wide Web yang terhubung secara global dengan suatu cara tertentu dan dimengerti
atau dipahami oleh mesin, sehingga dapat diproses secara langsung oleh mesin
menjadi knowledge untuk ditampilkan kepada pemakai. Web semantik juga dapat
dikatakan sebagai sebuah cara yang efisien untuk merepresentasikan data di
World Wide Web sebagai sebuah database yang terhubung secara global. Istilah web
semantic pertama kali dikemukakan oleh Tim Berners-Lee yang merupakan penemu
World Wide Web. Dengan metode web semantik, data berbasis HTML dapat dirubah
menjadi format yang dapat dipahami oleh mesin, sehingga mesin dapat melakukan
proses pengumpulan informasi dan memahami hubungan antara informasi. Web semantik
mampu melakukan perubahan ini dengan bantuan XML (Extensible Markup Language)
dan data language standard seperti RDF (Resource Description Framework) dan OWL
(Ontology Web Language), dua standarisasi dari W3C (World Wide Web Consortium).
Dengan berbagai standar tersebut, memungkinkan pengembang web (Web Developer)
untuk menambahkan satu layer "arti" pada dokumen webnya. Sebagai framework3
untuk mendefinisikan bagaimana beberapa data terhubung dan bagaimana relasi yang
menyertai data-data tersebut seharusnya ditampilkan.
2.
Contoh atau Penerapan Web Semantik
SIOC ( http://sioc-project.org/ )
adalah komunitas yang berusaha mewujudkan semantic website yang tengah berjuang
membantu kita menciptakan web cerdas yang mana kelak pencarian info di internet
menjadi jauh - jauh sangat mudah.
Google Co-Op yang beralamatkan di http://www.google.com/coop/. Google Co-Op merupakan salah satu service yang disediakan Google dan mulai beroperasi sejak tahun 2006 dan merupakan fungsi search yang ditambahkan di search engine Google dengan penambahan fitur yang lebih luas dan diharapkan Google Co-Op dapat memberikan sesuatu yang tepat yang sedang dicari orang-orang.
Kelebihan
Semantic web mempunyai kelebihan mampu untuk membuat aplikasi komputer yang dapat memahami bahasa manusia, bukan bahasa yang baku dari para penguna tetapi juga bahasa yang lebih kompleks. Jadi bahasa yang digunakan tidak lagi bersifat teknis tapi sudah seperti bahasa dalam percakapan sehari-hari , sehingga dapat mempermudah interaksi dan komunikasi dengan mesin atau komputer.
Tidak seperti web 2.0 yang terasa sulit untuk melakukan hal-hal diatas, mungkin web 3.0 merupakan sebuah terobosan dalam dunia web untuk mempermudah semua aktivitas.
Kekurangan
Semantic web merupakan sebuah kecerdasan buatan yang dibuat untuk mempermudah manusia dalam melakukan aktivitas web, seperti dalam pencariaan sebuah konten yang akan dibaca. Dalam situs yang berbasis web semantic seperti dalam gresnews.com didalam situs tersebuat anda akan mendapatkan sebuah konten yang anda cari, plus sebuah konten yang berkaitan dengan kontet yang kita cari. Sedemikian lengkapnya informasi yang dapat disaring, sehingga dapat dipastikan anda mendapatkan semua informasi yang diharapkan.
hal diatas dapat menimbulkan sebuah kekhawatiran akan sebuah sentuhan manusia atau human touch, yakni interaksi. karena semantic web nyaris sepenuhnya dioperasikan oleh komputer dan mesin
Sumber :
Siahaan, Daniel O,. 2006.Graphical Notations
For Semantic Web Language.Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.