Assalamu'alaikum wr wb.
Untuk kali ini akan membahas tentang pemetaan sosial.
Pemetaan Sosial
pemetaan sosial (social mapping) didefinisikan sebagai proses
penggambaran masyarakat yang sistematik serta melibatkan pengumpulan data dan
informasi mengenai masyarakat termasuk di dalamnya profile dan masalah sosial
yang ada pada masyarakat tersebut. Merujuk pada Netting, Kettner dan McMurtry
(1993), pemetaan sosial dapat disebut juga sebagai social profiling atau
“pembuatan profile suatu masyarakat”.
Pemetaan sosial dapat dipandang sebagai salah satu pendekatan
dalam Pengembangan Masyarakat yang oleh Twelvetrees (1991:1) didefinisikan
sebagai “the process of assisting ordinary people to improve their own
communities by undertaking collective actions.” Sebagai sebuah pendekatan,
pemetaan sosial sangat dipengaruhi oleh ilmu penelitian sosial dan geography.
Salah satu bentuk atau hasil akhir pemetaan sosial biasanya berupa suatu peta
wilayah yang sudah diformat sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu image
mengenai pemusatan karakteristik masyarakat atau masalah sosial, misalnya
jumlah orang miskin, rumah kumuh, anak terlantar, yang ditandai dengan warna
tertentu sesuai dengan tingkatan pemusatannya.
Kegunaan Pemetaan Sosial
-
Menampilkan data tata
letak komunitas, infrastruktur, kependudukan, etno-kelompok bahasa, pola
kesehatan, kekayaan, dan sebagainya
-
Mengidentifikasi kelompok
sosial yang berbeda menggunakan kriteria yang ditetapkan secara lokal dan menilai distribusi aset di seluruh
kelompok sosial
-
Mendalami pengetahuan dan
persepsi komunitas
-
Mengidentifikasi pengaruh
dan kekuasaan yang bermain
-
Belajar tentang lembaga
sosial dan pandangan komunitas yang berbeda terhadap lembaga-lembaga sosial
tersebut
Output yang Diharapkan dari Pemetaan Sosial
-
Data Demografi : jumlah
penduduk, komposisi penduduk menurut usia, gender, mata pencaharian, agama,
pendidikan, dll.
-
Data Geografi : topografi,
letak lokasi ditinjau dari aspek geografis, aksesibilitas lokasi, pengaruh
lingkungan geografis terhadap kondisi sosial masyarakat, dll.
-
Data psikografi :
nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut, mitos, kebiasaan-kebiasaan, adat
istiadat, karakteristik masyarakat, pola hubungan sosial yang ada, motif yang
menggerakkan tindakan masyarakat, pengalaman-pengalaman masyarakat terutama
terkait dengan mitigasi bencana, pandangan, sikap, dan perilaku terhadap
intervensi luar, kekuatan sosial yang paling berpengaruh, dll.
-
Pola komunikasi : media
yang dikenal dan digunakan, bahasa, kemampuan baca tulis, orang yang dipercaya,
informasi yang biasa dicari, tempat memperoleh informasi
Langkah Strategis Pemetaan Sosial
-
Membuat batasan wilayah,
klasifikasi atau stratifikasi untuk memahami keseluruhan situasi dan posisi
relatif dalam konteks yang lebih luas.
-
Membuat profil dari setiap
wilayah dan kelompok sosial masyarakat dari pengaruh budaya-budaya luar untuk
menjelaskan karakteristik dari populasi dan identifikasi faktor sosial ekonomi
yang dapat memepengaruhi perkembangan fungsi sosial masyarakat.
-
Identifikasi masalah,
potensi dan indikator dasar yg memberikan gambaran tentang bobot masalah dan
strategi alokasi sumber pada setiap wilayah/ kelompok.
Kelebihan dan Kelemahan Pemetaan Sosial
Kelebihan pemetaan sosial :
-
Mengidentifikasi dan
mengukur kondisi modal sosial di daerah yang diteliti
-
Menganalisis keterkaitan
antara modal sosial dengan penanggulangan kemiskinan di suatu daerah yang
diteliti
-
Merumuskan desain
pemanfaatan modal sosial untuk penanggulangan kemiskinan di suatu daerah yang
diteliti
Kelemahan Pemetaan Sosial :
-
Lembaga harus mempunyai aturan
Kajian
dipahami oleh masyarakat pada lembaga lembaga yang ada di desa yang sudah mapan
atau yang mempunyai aturan yang jelas . adapun paguyuban atau perkumpulan yang
ada di masyarakat kadang tidak bisa dibaca secara jelas . di samping itu
koordinasi antar anggota lembaga juga dirasa masih sangat kurang , bahkan
terkesan tidak ada kompetisi dalam memajukan masyarakat desa .
-
Tidak bisa merubah lembaga
Mereka
menyadari , jika hanya kajian saja yang dilakukan , maka tidak bisa merubah
lembaga yang ada di lingkungan mereka. Masyarakat hanya mengetahui peran dan
fungsi lembaga secara keseluruhan yang ada di tingkat desa. Namun kajian ini
tidak sekaligus bisa atau mampu memperbaiki lembaga lembaga yang ada. Artinya
tidak semua lembaga dapat diaktifkan namun pengembangan kelembagaan harus
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat lokal .
-
Modal Sosial Lemah
Dalam
lembaga lembaga yang ada di tingkat desa dianggap oleh masyarakat memiliki modal sosial yang lemah , sehingga
rentan akan ketidak aktifan .
Kota Bekasi
Kota
Bekasi merupakan salah satu kota yang terdapat di provinsi Jawa Barat,
Indonesia. Nama Bekasi berasal dari kata bagasasi yang artinya sama dengan
candrabaga yang tertulis dalam Prasasti Tugu era Kerajaan Tarumanegara, yaitu
nama sungai yang melewati kota ini. Kota ini merupakan bagian dari megapolitan
Jabodetabek dan menjadi kota dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di
Indonesia. Saat ini Kota Bekasi berkembang menjadi tempat tinggal kaum urban
dan sentra industri. Kota bekasi juga dijuluki sebagai Kota Patriot dan Kota
Pejuang
Luas Wilayah dan Letak Geografisnya
Kota
Bekasi memiliki luas wilayah sekitar 210,49 km2, dengan batas wilayah Kota
Bekasi adalah:
• Sebelah
Utara : Kabupaten Bekasi
•
Sebelah Selatan : Kabupaten Bogor dan Kota Depok
• Sebelah
Barat : Provinsi DKI Jakarta
•
Sebelah Timur : Kabupaten Bekasi
Letak
geografis : 106o48’28’’ – 107o27’29’’ Bujur Timur dan 6o10’6’’ – 6o30’6’’
Lintang Selatan.
Topografi
Kondisi
Topografi kota Bekasi dengan kemiringan antara 0 – 2 % dan terletak pada ketinggian
antara 11 m – 81 m di atas permukaan air laut.
-
Ketinggian >25 m :
Kecamatan Medan Satria, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Bekasi Timur dan Pondok Gede
-
Ketinggian 25 – 100 m :
Kecamatan Bantargebang, Pondok Melati, Jatiasih
Wilayah dengan ketinggian
dan kemiringan rendah yang menyebabkan daerah tersebut banyak genangan,
terutama pada saat musim hujan yaitu: di Kecamatan Jatiasih, Bekasi Timur,
Rawalumbu, Bekasi Selatan, Bekasi Barat, dan Kecamatan Pondok Melati
Jenis Tanah dan Geologi
Struktur
geologi wilayah Kota Bekasi didominasi oleh pleistocene volcanik facies namun
terdapat dua kecamatan yang memiliki karakteristik struktur lainnya yaitu:
-
Bekasi Utara : Struktur
Aluvium
-
Bekasi Timur : Struktur
Miocene Sedimentary Facies
Di Bekasi Selatan terdapat
sumur gas JNG-A (106o 55’ 8,687” BT; 06o 20’54,051”) dan Sumur JNGB (106o 55’
21,155” BT; 06o 21’ 10,498”)
Pembagian Administratif
Kecamatan
di Kota Bekasi adalah:
-
Bantar Gebang
-
Bekasi Barat
-
Bekasi Selatan
-
Bekasi Timur
-
Bekasi Utara
-
Jatiasih
-
Jatisampurna
-
Medan Satria
-
Mustika Jaya
-
Pondok Gede
-
Pondok Melati
-
Rawalumbu
Kependudukan
Berdasarkan
sensus tahun 2010, kecamatan Bekasi Utara merupakan wilayah dengan tingkat
kepadatan tertinggi di Kota Bekasi, yakni sebesar 12.237 jiwa/km² dan kecamatan
Bantar Gebang dengan kepadatan 4.310 jiwa/km² menjadi yang terendah. Sementara
pencari kerja di kota ini didominasi oleh tamatan SMA atau sederajat, yakni
sekitar 65,6% dari total pencari kerja terdaftar.
Sebagai
kawasan hunian masyarakat urban, Bekasi banyak membangun kota-kota mandiri, di
antaranya Kota Harapan Indah, Kemang Pratama, dan Galaxi City. Selain itu
pengembang Summarecon Agung juga sedang membangun kota mandiri Summarecon
Bekasi seluas 240 ha di kecamatan Bekasi Utara. Seiring dengan meningkatnya
jumlah masyarakat kelas menengah ke atas, Bekasi juga gencar melakukan pembangunan
apartemen dan pusat perbelanjaan mewah.
Perwakilan dan Pemerintahan
Pada
tanggal 16 Desember 2012, diselenggarakan pilkada untuk memilih wali kota
beserta wakilnya, yang diikuti oleh lima pasang calon. Pada pilkada tersebut
terpilih pasangan Rahmat Effendi dan Ahmad Syaikhu, yang akan menjabat pada
periode 2013-2018. Pasangan ini didukung oleh empat partai politik yakni Partai
Golkar, PKS, PKB, dan Partai Hanura. Berdasarkan Pemilu Legislatif 2014,
anggota DPRD Kota Bekasi periode 2014-2019 berjumlah 50 orang yang didominasi
oleh PDI Perjuangan (12 kursi), Partai Golkar (8 kursi), dan PKS (7 kursi).
Pariwisata
Bekasi menjadi salah satu kota
wisata di Provinsi Jawa Barat, objek wisata di Bekasi. Antara lain:
-
Taman Buaya Indonesia Jaya
di Jl. Suka Ragam, Serang, Cikarang, Bekasi. Tempat ini dibuka untuk umum pada
hari minggu saja.
-
Pantai Muara Beting dan
Muara Gembong. Kedua pantai ini menawarkan keindahan alam dan pesona pantai
yang menawan. Di tepi pantai banyak tumbuh hutan bakau yang dikembangkan oleh
pemerintah setempat menjadi objek wisata.
-
Pantai Muara Bendera
terletak di Kecamatan Gembong.
-
Situ Gede merupakan objek
wisata berupa danau yang indah dengan suasana asri.
-
Saung Ranggon, rumah
tradisional kuno yang telah dibangun sejak abad ke-16, terletak di
ddesa
Cikedokan, Cikarang Barat. Di dalamnya terdapat benda pusaka yang setiap bulan
maulud selalu dilakukan upacara pencucian pusaka.
eks Pabrik Gula Cibarusah,
sebuah objek wisata bersejarah setelah dijadikan objek wisata
pada tahun 2001
setelah ditutup akibat Krisis ekonomi 1997 dan dahulu pabrik gula ini dibuka
sejak tahun 1905 di Cibarusah, Bekasi dan jalur rel ini dibangun yang terhubung
dari Stasiun
Cibarusah yang dibangun pada tahun 1934 oleh Staats Spoorwegen
(SS).
Sumber :
http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_18.htm
http://syilgagemily.blogspot.co.id/2012/06/pemetaan-sosial.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bekasi